Di sebuah desa di Indonesia, entah di mana letaknya..saya juga tidak tahu (suer..^_^), hiduplah seorang petani (masih banyak yang hidup kaleee..). Ia bernama pak "Tanio" (nama samaran..ahhaha). Ia adalah seorang yang pemalas, tidak rajin. Setiap hari kerjaannya hanya tidur saja. Pak Tanio tidak mempunyai tempat tinggal. Ia tidur di pinggir sawah (emang gue pikirin...ahhaha). Bukannya bekerja, ia malah tidak bekerja (ya iyalahhh..).
Suatu hari, ia ingin mengubah dirinya menjadi seorang yang berguna (amiiinnnnn...saya doakan). Ia merasa sudah bosan dengan jalan hidupnya sekarang ini. Ia ingin mengubahnya menjadi lebih baik dan lurus (emang tadi jalannya berkelok-kelok yeee...ahhaha ^_^).
Pak Tanio ingin mengubah jalan hidupnya mulai hari ini. Ia berpikir jika tidak punya tempat tinggal, maka ia akan disangka orang g_ _ _ e_(hayooo....tebakkkk...). Oleh karena itu, ia berencana untuk membuat rumah. Hal pertama yang dilakukannya yaitu mencari kayu. Ia kemudian berkeliling desa untuk meminta kayu kepada masing-masing warga desa (aduh...kasiaann..). Setelah terkumpul, ia kemudian membuat rumah. Akhirnya, rumah tersebut selesai dalam waktu 2 hari (waw...emang yang lo buat tuh rumah apa rumah? ahhaha..).
Lalu, ia merasa ada yang kurang dengan rumahnya. kira-kira apa ya? Ternyata, rumahnya belum berdandan. Ia merasa rumahnya belum di make over (weleh weleh..rumah idaman nih...). Oleh karena itu, ia ingin mencat rumahnya dengan warna yang beraneka ragam. Lalu, pak Tanio pergi ke kota untuk membeli cat. Kotanya terletak di balik danau yang cukup besar. Ia harus berkeliling sebanyak satu putaran untuk dapat sampai kota (ahhaha..).
Karena tidak punya cukup uang, ia hanya bisa membeli 3 kaleng cat yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Setelah itu, ia pulang dengan meminjam sepeda dari pemilik toko cat tersebut (mungkin karena kecapekan kali...). Ia berkata bahwa akan mengembalikan sepedanya kapan-kapan jika ia ingin membeli cat lagi (kapan-kapan?...mungkin satu tahun lagi..ahhaha..sabar ya pak kaleng cat..hehe).
Di Perjalanan, ternyata hujan sangat deras. Bukannya pelan, ia malah mengayuh sepedanya dengan kencang di dekat danau tersebut. Tiba-tiba, ia tidak melihat lagi di depannya ada pohon mangga yang besar karena hujan yang lebat. Pak Tanio pun menabrak pohon mangga tersebut. Bukannya merasa sakit, ia malah merasa senang karena badannya sekarang sudah harum dan wangi karena terkena bunga dari pohon mangga tersebut (ketahuan ga mandi seminggu nih..ahhaha..).
Saking harumnya, ia terus bersemangat mengayuh sepeda agar cepat sampai ke rumah. Tiba-tiba, pak Tanio terpeleset karena saking kencangnya mengayuh sepeda dan saking licinnya jalan tersebut (wuih...serasa berada di langit ke tujuh nih...ahhaha..). Ia pun jatuh ke dalam danau bersama 3 kaleng catnya. Akhirnya, cat tersebut berhamburan ke sana kemari di danau tersebut, dan pak Tanio...Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un. Tenggelam di telan danau (uhuhuhu..). Sementara itu, danau tersebut airnya berubah menjadi 3 warna. Oleh karena itu, danau tersebut sampai sekarang dinamakan danau tiga warna... Inilah asal-usul danau tiga warna....:D
Suatu hari, ia ingin mengubah dirinya menjadi seorang yang berguna (amiiinnnnn...saya doakan). Ia merasa sudah bosan dengan jalan hidupnya sekarang ini. Ia ingin mengubahnya menjadi lebih baik dan lurus (emang tadi jalannya berkelok-kelok yeee...ahhaha ^_^).
Pak Tanio ingin mengubah jalan hidupnya mulai hari ini. Ia berpikir jika tidak punya tempat tinggal, maka ia akan disangka orang g_ _ _ e_(hayooo....tebakkkk...). Oleh karena itu, ia berencana untuk membuat rumah. Hal pertama yang dilakukannya yaitu mencari kayu. Ia kemudian berkeliling desa untuk meminta kayu kepada masing-masing warga desa (aduh...kasiaann..). Setelah terkumpul, ia kemudian membuat rumah. Akhirnya, rumah tersebut selesai dalam waktu 2 hari (waw...emang yang lo buat tuh rumah apa rumah? ahhaha..).
Lalu, ia merasa ada yang kurang dengan rumahnya. kira-kira apa ya? Ternyata, rumahnya belum berdandan. Ia merasa rumahnya belum di make over (weleh weleh..rumah idaman nih...). Oleh karena itu, ia ingin mencat rumahnya dengan warna yang beraneka ragam. Lalu, pak Tanio pergi ke kota untuk membeli cat. Kotanya terletak di balik danau yang cukup besar. Ia harus berkeliling sebanyak satu putaran untuk dapat sampai kota (ahhaha..).
Karena tidak punya cukup uang, ia hanya bisa membeli 3 kaleng cat yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Setelah itu, ia pulang dengan meminjam sepeda dari pemilik toko cat tersebut (mungkin karena kecapekan kali...). Ia berkata bahwa akan mengembalikan sepedanya kapan-kapan jika ia ingin membeli cat lagi (kapan-kapan?...mungkin satu tahun lagi..ahhaha..sabar ya pak kaleng cat..hehe).
Di Perjalanan, ternyata hujan sangat deras. Bukannya pelan, ia malah mengayuh sepedanya dengan kencang di dekat danau tersebut. Tiba-tiba, ia tidak melihat lagi di depannya ada pohon mangga yang besar karena hujan yang lebat. Pak Tanio pun menabrak pohon mangga tersebut. Bukannya merasa sakit, ia malah merasa senang karena badannya sekarang sudah harum dan wangi karena terkena bunga dari pohon mangga tersebut (ketahuan ga mandi seminggu nih..ahhaha..).
Saking harumnya, ia terus bersemangat mengayuh sepeda agar cepat sampai ke rumah. Tiba-tiba, pak Tanio terpeleset karena saking kencangnya mengayuh sepeda dan saking licinnya jalan tersebut (wuih...serasa berada di langit ke tujuh nih...ahhaha..). Ia pun jatuh ke dalam danau bersama 3 kaleng catnya. Akhirnya, cat tersebut berhamburan ke sana kemari di danau tersebut, dan pak Tanio...Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un. Tenggelam di telan danau (uhuhuhu..). Sementara itu, danau tersebut airnya berubah menjadi 3 warna. Oleh karena itu, danau tersebut sampai sekarang dinamakan danau tiga warna... Inilah asal-usul danau tiga warna....:D
8 comments:
bukan gito kale asal-usulnya klo mo nulis nanya ama ahlinya donk!!!!yach ma kakekku aja dia kan orang timor asli dah gito dia tue dah pernah kesana. kayaknya km blm pernah kesana yeach>>>>>>>>>>>>
klw ngak tahu apa2 jangan sok deh nulis tentang danau kelimutu
SEMBARANG AJ
dasar orang aneh deeeeuh..!!!!!!!!!!!!!!
jangan ikut"n gila kyak ceritamu tuh!!!!!!!
Kl g tau jgn sembrangan tulis. Bisa bisa d telan danau kelimutu, krn murka danau akan muncul jika anda sampai berani mengunjungix.
yg nulis smbrang aja,
Anonymous 18 agustus 2010, emangnya kakek lo asli timor mana sihh,,,gue ma timor asli
huuuh
Post a Comment