Pastikan Masa Depan yang Cerah

Remaja…tentu kalian sudah tahu apa arti dari remaja itu. Remaja adalah saat dimana kita berkembang menuju ke tahap dewasa. Bisa dikatakan bahwa remaja adalah awal dari masa keemasan dan saat yang paling menyenangkan dalam hidup kita. Saat-saat remajalah yang akan menentukan sukses tidaknya kita di masa yang akan datang.
Seorang remaja yang baik harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam melakukan suatu pekerjaan. Tentu saja bukan hal yang bersifat negatif, melainkan hal yang bersifat positif. Kalian pasti sudah tahu apa yang saya maksud..ya, “belajar”. Kita harus belajar dengan rajin, tekun, dan bersungguh-sungguh. Dengan belajar, kita akan menjadi pandai. Inilah yang akan menjadi bekal kita di masa yang akan datang.
Kebanyakan remaja sekarang ini sangat bertolak belakang dengan apa yang saya jelaskan sebelumnya. Mereka menghabiskan masa-masa remaja dengan melakukan hal-hal/kegiatan yang bersifat negatif dan tidak perlu, baik di sekolah, di rumah, dan dimanapun mereka berada. Mereka seakan-akan tidak peduli dengan masa depan mereka sendiri…they just said, “this is my life, my life is my life, it’s not yours!!!” (eksampleee…hhehe…).
Hatiku pun bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang mereka lakukan? Apa sih yang ada di pikiran mereka selama ini? Apa mereka tidak kasihan dengan kedua orang tua yang telah merawat, membesarkan, serta membiayai mereka untuk bersekolah agar menjadi anak yang berguna? Kalau ada yang merasa seperti itu, sebaiknya segeralah kembali ke jalan yang benar. Jika tidak, berarti kalian sama saja dengan menghancurkan diri kalian sendiri, menyakiti kedua orang tua kalian, dan tidak tahu membalas budi…..
Lihatlah kedua orang tua kalian! Mereka dengan sudah susah payah telah melahirkan, merawat, dan membesarkan kalian sehingga menjadi seperti sekarang ini. Mereka mencari uang seharian, tidak mengenal lelah, sampai keringat membasahi tubuh mereka. Mereka bekerja tanpa mengenal lelah hanya untuk menyekolahkan kalian agar kalian menjadi anak yang pintar, dan pandai. Mereka juga mendidik kalian agar menjadi anak yang baik, sopan, santun, dan menjadi anak yang berguna. Adakah mereka meminta balasan kepada kalian?? Adakah mereka meminta pamrih?? Tidak ada!! Mereka sedikitpun tidak meminta apapun dari kalian. Tapi, apa balasan kalian?? Sudah disekolahkan, dimasukkan ke bimbingan belajar pun kalian tetap tidak mau belajar. Waktu-waktu tersebut digunakan untuk bermain-main, bersenang-senang, dan melakukan hal-hal yang tidak berguna. Contohnya saja, pada saat jam pelajaran pun kalian tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas, mendengarkan musik lah, bermain-main lah, asyik berbicara dengan teman, dan bahkan ada yang mrmbolos!! Lebih baik tidak usah sekolah saja sekalian daripada kalian lebih berdosa lagi karena telah menyakiti dan mengecewakan kedua orang tua dan guru-guru kalian selama ini.
Saya bukannya mengejek kalian, membenci kalian, mengolok-olok kalian, sombong, atau apa lah…tetapi saya menulis blog ini karena saya peduli dengan kalian, teman-teman semua. Selamatkanlah masa depan kalian. Bahasa Banjarnya seperti ini nah…”Pintarnya gesan ikam-ikam jua, kada gesan siapa-siapa pang..yang nyaman kena pas sudah ganal ikam-ikam jua, lain aku pang”. Kasihan dengan orang tua yang dengan susah payah telah bekerja keras tanpa mengenal lelah untuk mencari nafkah buat menyekolahkan kalian.
Jangan sampai mengecewakan orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, apalagi kedua orang tua kalian. Buatlah mereka senang, bahagia, dan bangga karena itulah cara kita untuk membalas kebaikan yang telah mereka berikan kepada kita, walaupun itu masih kalah jauh dari apa yang mereka berikan kepada kita.. Jadilah anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, Negara dan agama, pastikan masa depan kalian cerah. Menuju masa depan cerah!!! Semangat……terus berjuang… :D ..saya meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalm penulisan, ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca semua. Sekali lagi saya meminta maaf..Wassalamualaikum Wr.Wb.

Asal - Usul Danau Tiga Warna (My version)

Di sebuah desa di Indonesia, entah di mana letaknya..saya juga tidak tahu (suer..^_^), hiduplah seorang petani (masih banyak yang hidup kaleee..). Ia bernama pak "Tanio" (nama samaran..ahhaha). Ia adalah seorang yang pemalas, tidak rajin. Setiap hari kerjaannya hanya tidur saja. Pak Tanio tidak mempunyai tempat tinggal. Ia tidur di pinggir sawah (emang gue pikirin...ahhaha). Bukannya bekerja, ia malah tidak bekerja (ya iyalahhh..).

Suatu hari, ia ingin mengubah dirinya menjadi seorang yang berguna (amiiinnnnn...saya doakan). Ia merasa sudah bosan dengan jalan hidupnya sekarang ini. Ia ingin mengubahnya menjadi lebih baik dan lurus (emang tadi jalannya berkelok-kelok yeee...ahhaha ^_^).

Pak Tanio ingin mengubah jalan hidupnya mulai hari ini. Ia berpikir jika tidak punya tempat tinggal, maka ia akan disangka orang g_ _ _ e_(hayooo....tebakkkk...). Oleh karena itu, ia berencana untuk membuat rumah. Hal pertama yang dilakukannya yaitu mencari kayu. Ia kemudian berkeliling desa untuk meminta kayu kepada masing-masing warga desa (aduh...kasiaann..). Setelah terkumpul, ia kemudian membuat rumah. Akhirnya, rumah tersebut selesai dalam waktu 2 hari (waw...emang yang lo buat tuh rumah apa rumah? ahhaha..).

Lalu, ia merasa ada yang kurang dengan rumahnya. kira-kira apa ya? Ternyata, rumahnya belum berdandan. Ia merasa rumahnya belum di make over (weleh weleh..rumah idaman nih...). Oleh karena itu, ia ingin mencat rumahnya dengan warna yang beraneka ragam. Lalu, pak Tanio pergi ke kota untuk membeli cat. Kotanya terletak di balik danau yang cukup besar. Ia harus berkeliling sebanyak satu putaran untuk dapat sampai kota (ahhaha..).

Karena tidak punya cukup uang, ia hanya bisa membeli 3 kaleng cat yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Setelah itu, ia pulang dengan meminjam sepeda dari pemilik toko cat tersebut (mungkin karena kecapekan kali...). Ia berkata bahwa akan mengembalikan sepedanya kapan-kapan jika ia ingin membeli cat lagi (kapan-kapan?...mungkin satu tahun lagi..ahhaha..sabar ya pak kaleng cat..hehe).

Di Perjalanan, ternyata hujan sangat deras. Bukannya pelan, ia malah mengayuh sepedanya dengan kencang di dekat danau tersebut. Tiba-tiba, ia tidak melihat lagi di depannya ada pohon mangga yang besar karena hujan yang lebat. Pak Tanio pun menabrak pohon mangga tersebut. Bukannya merasa sakit, ia malah merasa senang karena badannya sekarang sudah harum dan wangi karena terkena bunga dari pohon mangga tersebut (ketahuan ga mandi seminggu nih..ahhaha..).

Saking harumnya, ia terus bersemangat mengayuh sepeda agar cepat sampai ke rumah. Tiba-tiba, pak Tanio terpeleset karena saking kencangnya mengayuh sepeda dan saking licinnya jalan tersebut (wuih...serasa berada di langit ke tujuh nih...ahhaha..). Ia pun jatuh ke dalam danau bersama 3 kaleng catnya. Akhirnya, cat tersebut berhamburan ke sana kemari di danau tersebut, dan pak Tanio...Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un. Tenggelam di telan danau (uhuhuhu..). Sementara itu, danau tersebut airnya berubah menjadi 3 warna. Oleh karena itu, danau tersebut sampai sekarang dinamakan danau tiga warna... Inilah asal-usul danau tiga warna....:D

About this blog

Welcome to my blog, and enjoy this..I hope you like it.. :)

Followers

About Me

My photo
I'm Adrian..just an ordinary boy.. :) but, I wanna be extraordinary..hhe..
Powered By Blogger